
MENJADI GURU BERPRESTASI, BERBEKAL TULISAN
Menjadi Guru
Berprestasi, Berbekal Tulisan
Oleh
:
Ria
Martallata,S.T.
Prestasi adalah kata serapan dari bahasa Belanda
“prestatie” yang berarti hasil usaha. Prestasi adalah hasil yang dicapai (www.coursehero.com). Jadi, prestasi adalah suatu
hasil atau pencapaian yang melibatkan usaha.
Perkenalkan, penulis adalah salah satu guru yang sekarang
mengabdi di SMKN 2 Kasongan sebagai guru mata pelajaran produktif pada 2 (dua)
kompetensi keahlian. Mendapat predikat guru berprestasi SMK tingkat Provinsi
tahun 2021, bukanlah goal yang ingin
penulis raih sepanjang menjadi seorang guru. Tetapi, pencapaian itu adalah
suatu bonus dan merupakan bagian dari pengakuan dari pihak yang berwenang.
Cerita ini bermula dari
tahun 2014, di mana penulis masuk finalis dalam Lomba Karya Ilmiah dan
Inovasi Pembelajaran Tingkat Nasional. Lalu, pulang dari kegiatan tersebut,
penulis mendapat undangan dari UPTD Dinas Pendidikan Kabupaten Katingan untuk
mengikuti seleksi guru berprestasi tingkat kabupaten. Puji Tuhan dalam kegiatan
seleksi tersebut, penulis memperoleh predikat juara I guru SMK berprestasi tingkat kabupaten. Kemudian
didaulat untuk ikut lomba serupa di tingkat provinsi. Tapi, belum beruntung.
Pada tahun berikutnya, yaitu tahun 2015, penulis diundang kembali oleh UPTD Dinas Pendidikan
Kabupaten Katingan guna mengikuti lomba yang sama dan kembali berhasil meraih
predikat juara I guru SMK berprestasi
tingkat kabupaten untuk kedua kalinya. Demikian akhirnya, penulis maju kembali
untuk mengikuti lomba guru berprestasi di tingkat provinsi tahun 2015 dan masih
belum berhasil.
Nah, di tahun 2021, sesuai rekomendasi dari Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK Kabupaten Katingan, SMKN 2 Kasongan diberi
kepercayaan untuk mengirim 1 (satu) orang utusan guru mengikuti lomba guru
berprestasi SMK tingkat Provinsi. Kepala sekolah memberikan lampu hijau agar
penulis bisa mengikuti lomba tersebut untuk yang ketiga 'kalinya. Hasilnya
adalah ‘anda beruntung’.
Dari pencapaian tersebut, penulis memperoleh pengertian
bahwa semuanya bisa diraih karena adanya kesempatan, pengalaman, perjuangan dan
kemurahan dari Tuhan. Bayangkan bila penulis berhenti di kesempatan kedua maka
predikat berprestasi di tingkat provinsi itu, tidak akan terukir dalam cerita
hidup penulis. Pikirkan pula bila masuk ke tingkat provinsi tanpa adanya
pengalaman sebelumnya maka penulis tidak memperoleh bayangan akan apa yang
dilombakan di sana. Begitupun tanpa adanya perjuangan untuk membekali diri dan
mempersiapkan diri untuk mengikuti rangkaian seleksi, baik tes tertulis,
presentasi dan wawancara serta menyusun fortofolio. Kesemuanya adalah bagian
dari kemurahan Tuhan yang memperlengkapi penulis dengan kecakapan, hikmat,
semangat yang tidak pudar dan kebetulan-kebetulan yang menjadi rancangan
indah-Nya dalam kehidupan kita secara personal.
Mungkin tidak pernah terpikirkan bahwa dengan berbekal
tulisan yang ceritanya dimulai dari membuat karya ilmiah sehingga ‘dilirik’
untuk dipercaya mengikuti seleksi tingkat kabupaten tahun 2014 yang menjadi
awal pengalaman dan perjuangan hingga melahirkan kesempatan emas pada tujuh
tahun kemudian. Semua berbuah manis dari sebuah tulisan.
“Tidak perlu jadi orang hebat
dan terkenal dulu untuk raih prestasi, tetapi untuk mencapainya perlu pemikiran
hebat. Berawal dari kata yang terangkai menjadi kalimat hingga menjadi tulisan
yang merumuskan inovasi, mampu menjadi pemanis cerita hidup yang bernama
‘prestasi’. Mulailah menulis dari sekarang dan rasakan manfaat dari menulis.
Semoga bermanfaat.”- Ria
Martallata,S,T,-